MODUL 04 MAPEL SEJARAH KELAS XII IPS-1 PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN
MAPEL SEJARAH KELAS XII IPS-1
PERKEMBANGAN
EKONOMI INDONESIA DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN
(Bersama
: Drs. Zulpikar Kh)
Keadaan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan
sangat kacau dan memperihatin-kan. Kondisi ini tidak
dapat dilepaskan dari ekonomi warisan penjajahan
Jepang yang telah merusak hampir seluruh potensi ekonomi
indonesia untuk kepentingan perang Jepang di Asia Timur
Raya, disamping itu pada masa pendudukan Jepang peredaran uang sangat tak
terkendali mata uang yang beredar selain
uang Jepang ada juga uang
De Javasche Bank dan uang Pemerintah Belanda.
Pada masa kedatangan sekutu ke Indonesia
keadaan moneter semakin parah karena pada setiap daerah yang
diduduki sekutu selalu mengeluarkan
uang cadangan yang ada pada Bank-Bank
yang dikuasainya. Pemerintah Indonesia yang baru
berdiri harus menanggung seluruh kekacauan ekonomi tersebut diatas,
walaupun pemerintahan tidak punya kemampuan
karena pemasukan pemerintah dari sektor pajak dan bea sangat minim, ekspor
mengalami kemacetan karena Belanda melakukan
blokade ekonomi terhadap Indonesia sementara
pengeluaran pemerintah terus bertambah untuk membiayai pemerintahan
1. Sistem
Ekonomi Liberal
Kemerdekaan yang berhasil dirahi oleh bangsa indonesia tentunya
tidak secara instan kita kita menikmati adanya kebebesan dan kemakmuran.pasca
kemerdekaan banyak bidang kehidupan yang harus kita bangun dan salah satunya
bidang ekonomi. Namun demikian, pemerintah telah mencoba untuk memperbaiki
ekonomi melalui langkah-langkah berikut:
a.
Nasionalisasi
De Javasche Bank
Dengan tidak berubahnya bentuk dan status De Javashce Bank maka
fungsinya tetap seperti semula, begitupun dengan personil dan kepemimpinannya. Namun
bank tersebut tidak dikelolah oleh orang indonesia melainkan oleh orang-orang
Belanda. Atas ketentuan yang ada memnghambat pemerintahan indonesia dalam
menjalankan kebijakan moneter dan ekonomi yang dikehendakinya. Oleh karna itu,
tedapat desakan-desakan agar De Javasgce Bank dinasionalisasikan dan menjadi
bang milik pemerintah indonesia. Pada tanggal 15 Desember 1951, diumumkan
Undang-undang No. 24 tahun 1951 Tentang Nasionalisasi De Javashce Bank N.V.
menjadi bang indonesia (BI) yang berfungsi sebagai bank Sentral dan bank
Sirkulasi.
b.
Sistem
Ekonomi Gerakan Benteng
Seorang tokoh ekonomi yang mencurahkan perhatian terhadap
perkembangan dan pembangunan ekonomi dalah Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Ia
berpendapat bahwa pembangunan ekonomi indonesia adalah pembangunan ekonomi baru
yaitu mengubah struktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional. Salah satu cara
yang diusulkan adalah memberi kesempatan kepada pengusaha pribumi untuk
membangun ekonomi nasiona. Dan memberikan bimbingan kepada pengusaha lokal atau
dengan bantuan memberi kredit.gagasan sumitro kemudian dimasukkan kedalam
program kabinet Natsir (september1950-April1951),sewaktu ia menjabat sebagai
mentri Perdagangan. Program ekonomi ini dikenal dengan program Benteng/Gerakan
Benteng. Program Benteng memiliki tujuan sebagai berikut:
a.
Menumbuhkan
dan membina wiraswastawan indonesia atau pribumi sambil menumbuhkan
nasionalisme ekonomi atau "indonesiasi"
b.
Mendorong
para importirnasional agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan impor
asing
c.
Membatasi
impor barang-barang tertentu dan emberikan lisensi impor hanya kepada para
importir indonesia
d.
Memberi
bantuan dalam bentuk kredit keuangan kepada para penguasa indonesia.
2. Ekonomi
di Masa Demokrasi Terpimpin
Berubahnya kebijakan politik indonesia, yaitu dengan keluarnya
dekrit tentang kembalinya UUD ke UUD 1945 pada tanggal 5 juli 1959 maka bidang
ekonomi pun ikut berubah. Langkah pertama yang ditempuh pemerintah adalah
merencanakan kembali pembangunan, yang dipimpin oleh Prof. Muh. Yamin namun
rencana ini gagal dilaksanakan akibat menurunnya tingkat pemerintah. Langkah
lanjutan yang ditempuh oleh pemerintah adalah sebagai berikut :
a.
Devaluasi
Uang
Uang kertas yang bernilai Rp 500 didevaluasi menjadi Rp 50 dan Rp
1.000 menjadi Rp 100. Semuanya disimpan bank yang bernilai dari Rp 25.000
dibekukan.
b.
Menekan
Laju Inflansi
Tercatat pada priode tahun 1960-1965 penerimaan negara hanya
berkisar di angka Rp 53,6 miliar sampai Rp 923,4 miliar. Usaha untuk menutup
defisip dilakukan dengan cara mencetak uang baru. Pada tahun 1966 inflansi
telah mencapai 600% dan kebijakan lain yang ditempuh oleh pemerintah adalah
menyatuhkan semua bank yang dikuasai oleh negara termasuk Bank Negara
Indinesia.
c.
Melaksanakan
Pembangunan Nasional
Berdasarkan ketetapan MPRS Nomor11/MPRS/1960 tentang garis-garis
Besar Pola PembangunanNasional Semesta Berencana tahapan pertama (1961-1969)
maka pemerintah pada tahun 1961 mulai melaksanakannya. Untuk menunjang pelaksanaan program tersebut, maka
dibangunlah gedung pameran Pembangunan Nasional Semesta (Gedung Pola),namu
program ini gagal karna banyaknya korupsi,penyimpangan, maupun ketidak tepatan
dalam pelaksanaannya. Untuk mengatasi kegagalan program tersebut, maka pada tanggal
28 Maret 1963 Presiden Soekarno menyampaikan Deklamasi Ekonomi (Dekon) di
Jakartadengan tujuan utamanya adalah untuk menciptakan sebuah sistem ekonomi
nasional yang bersifat demokratis, serta mampu berdiri di atas kaki sendiri.
Kemerosotan ekonomi yang belum bisa diatasi lewat berbagai program
yang dilancarkan membuat pemerintah kembali mengeluarkan peraturan tertanggal
17 April 1963, yaitu tentang pembentukan Komando Tertinggi Operasi Ekonomi
(KOTOE) dan Kesatuan Operasi (Kesop) dalam usaha perdagangan. Menurut Sartono
K, dkk. Gambaran kondisi ekonomi kita pada masa orde lama adalah sebagai
berikut:
a.
Volume
uang meninggat terus-menerus akibat defisit anggaran belanja
b.
Arah uang
tidak membangkitkan produksi atau melancarkan arus barang
c.
Arus
barang mundur akibat kurangnya produksi dalam negeri sebagai konsenkuensi
kurangnya spare parts
d.
Kepentingan
rakyat kecil dikorbankan dengan dihentikannya impor beras
e.
Menumpuknya
hutang yang penggunaannya penuh manipuh lasi dan tidak bertanggung jawab
f.
Kelangkaan
barang, bahan baku, dan spare part.
DAFTAR PUSTAKA
Badrika, I Wayan.2006. Sejarah untuk SMA kelas XII,
Jakarta:Erlangga.
Tuapan, Muhamad.2010.Sejarah Bilingual untuk SMA semester 1dan 2.Bandung:
Yrama Widya.
Comments
Post a Comment