MODUL 02 KELAS X-1 MASA PRA AKSARA/ PRASEJARAH (Bersama: Drs. Zulpikar Kh)
a. Pengertian Masa Pra aksara
Pra-aksara berasal
dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara
berarti tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud masa pra-aksara adalah masa
sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Masa pra-aksara disebut juga dengan
masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya
tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan masa
pra-sejarah, yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Adapun
masa sesudah manusia mengenal tulisan diseb
ut juga dengan masa aksara atau masa sejarah.
ut juga dengan masa aksara atau masa sejarah.
Kehidupan manusia
pada masa pra-aksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan
oleh manusia yang hidup pada waktu itu. Peninggalan itu dapat berupa artefak
dan fosil. Artefak wujudnya berupa benda-benda purbakala. Benda-benda tersebut
dapat membantu kita untuk memperkirakan bagaimana perkembangan kehidupan
manusia. Sementara itu, fosil yang berupa sisa-sisatulang belulang manusia,
hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu, dapat membantu pada kita mengenai
pertumbuhan fisik manusia pada masa pra-aksara. Bekas-bekas atau sisa-sisa
manusia, tumbuhan, dan binatang yang telah membatu itu terdapat dalam
lapisan-lapisan bumi.
b. Asal usul kehidupan manusia
Setelah kalian mempelajari proses
pembentukan bumi dan dampaknya terhadap lingkungan, bagaimanakah sampai ada
kehidupan manusia di muka bumi? Menurut ilmu falaq, yaitu ilmu yang
mempelajari bintang-bintang, bumi yang kita tempati ini terjadi kira-kira 250
ribu juta tahun yang lalu. Awalnya berupa bola gas yang sangat panas dan
berputar pada porosnya. Karena berputar terusmenerus maka gas tadi menjadi
semakin padat, terjadilah kulit bumi. Kulit ini makin lama makin tebal tetapi
turun derajat suhunya. Sementara itu, bagian dalam dari bumi yang kita tempati
ini sampai sekarang masih belum padat. Kita dapat lihat bagaimana sewaktugunung
api meletus yang mengeluarkan magma yang sangat panas. Kita juga dapat
menyaksikan bagaimana meluapnya lumpur panas Lapindo di Porong Sidoarjo dari
dalam perut bumi. Contoh tersebut membuktikan bahwa bagian dalam perut bumi
masih berupa zat cair yang sangat panas.
Sebelum adanya kehidupan manusia, bumi
ini mengalami perubahan-perubahan. Proses perubahan itu terbagi atas beberapa
fase-fase atau zaman. Perubahan dari satu zaman ke zaman berikutnya memakan
waktu yang cukup lama, sampai jutaan tahun. Pembagian zaman perubahan-perubahan
bumi menurut geologi meliputi arkaikum, palaeozoikum, mesozoikum, dan neozoikum
atau kenozoikum. Zaman kenozoikum ini terbagi dalam dua bagian, yaitu zaman
tersier dan kwarter. Pada zaman kwarter inilah mulai ada tanda-tanda kehidupan
manusia.
Menurut Ilmu Geologi (ilmu yang mempelajari
kulit bumi), perkembangan bumi terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai
berikut.
1. Arkaikum
Zaman ini berumur kira-kira 2500 juta
tahun. Pada saat itu bumi masih belum dingin. Udara masih panas sekali. Kulit
bumi masih dalam proses pembentukan. Belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Palaeozoikum
Zaman ini diperkirakan berumur 340 juta
tahun. Pada zaman ini sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan. Binatang-binatang
yang kecil (mikro arganisme) sudah ada. Juga binatang yang tidak bertulang
punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil sudah mulai ada. Karena
keadaan bumi masih berubah-ubah maka keadaan kehidupan masih sulit untuk
meningkat.
3. Mesozoikum
Zaman ini berumur kira-kira 140 juta
tahun. Pada zaman ini kehidupan di bumi semakin berkembang. Binatang-binatang
pada masa itu mencapai bentuk yang besar sekali. Antara lain Dinosaurus panjangnya
12 meter, Atlantosaurus panjangnya 30 meter. Jenis burung sudah mulai
ada. Zaman ini disebut pula dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis
binatang reptil yang paling banyak sekali.
4. Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta
tahun. Keadaan bumi pada zaman ini menjadi baik. Perubahan cuaca tidak begitu
besar walaupun zaman es masih ada. Kehidupan berkembang dengan pesat sekali.
Zaman ini dibagi menjadi beberapa zaman, antara lain:
Ø Tertier
Pada zaman ini ditandai dengan semakin
berkurangnya binatang raksasa. Famili binatang menyusui sudah mulai ada.
Beberapa jenis monyet dan kera telah mulai hidup.
Ø Kwarter
Zaman kwarter berlangsung kurang lebih
600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan
manusia. Bagianbagian zaman ini disebut dengan istilah kala. Zaman ini dibagi
dalam dua bagian yaitu kala plestosin dan kala holosin.
Kala plestosin merupakan zaman yang
sangat penting, sebab pada zaman itulah manusia mulai muncul di muka bumi. Kala
plestosin berlangsung kira-kira dari 3 juta sampai 10.000 tahun sebelum masehi.
Pada masa ini terjadilah masa perluasan lapisan es di kutub. Beberapa daratan
yang berdekatan dengan kutub Utara tertutup es. Terjadilah suatu perubahan suhu
yang memengaruhi keadaan kehidupan. Di daerah-daerah yang jauh dari kutub tidak
terjadi pembekuan, tetapi terjadi musim penghujan yang hebat.
Keadaan bumi belum stabil benar.
Terjadi letusan-letusan gunungapi, erosi, pengendapan, dan pengangkatan
pegunungan-pegunungan. Letusan gunung berapi mengakibatkan terjadinya timbunan
batuan, kerikil, lahar, lava maupun abu, baik di daratan maupun di laut. Ada
gerakan di dalam bumi (gerakan endogen) dan dari luar bumi (gerakan eksogen).
Pegunungan atau daratan yang mula-mula di bawah laut merupakan dasar laut
dangkal semakin terangkat ke atas. Hal ini mengakibatkan daratan semakin luas
sebagai tempat hidup.
Bagaimanakah yang terjadi pada
kepulauan di Indonesia pada saat itu? Kepulauan Indonesia bagian barat
mula-mula bersatu dengan Benua Asia, sedangkan kepulauan bagian timur bersatu
dengan Benua Australia. Kemudian bagian-bagian tersebut terpisah karena naiknya
permukaan laut.
Daratan yang menghubungkan Indonesia
dengan Australia terputus dan menjadi laut kembali dikarenakan naiknya
permukaan air laut yang disebabkan es di kutub mencair. Bekas daratan yang
menghubungkan Indonesia bagian barat dengan benua Asia sekarang menjadi lautan
paparan Sunda. Adapun bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian timur
dengan Benua Australia disebut paparan sahul.
Antara Asia dan Australia memiliki
iklim yang berbeda. Benua Asia memiliki iklim yang mengandung curah hujan yang
tinggi, sedangkan di Benua Australia memiliki iklim yang kering. Tidak
mengherankan apabila letak geografis tersebut memengaruhi iklim di Indonesia.
Bagian barat kepulauan Indonesia mendapat pengaruh angin dari Asia yang membawa
curah hujan sehingga curah hujan tinggi. Sedangkan Indonesia Timur mendapat
pengaruh angin dari Australia yang kering sehingga curah hujan sedikit. Karena
kurangnya hujan maka daerah Indonesia Timur menjadi kering.
Alam merupakan tempat kehidupan mahluk
dan tumbuhan termasuk manusia. Perubahan yang terjadi pada alam berpengaruh
terhadap kehidupan mahluk dan tumbuhan. Mahluk hidup akan senantiasa
beradaptasi terhadap perubahan iklim. Binatang-binatang yang hidup di daerah
yang dingin mengembangkan bulubulunya untuk menahan dingin. Adapun di daerah
yang panas, binatang-binatang memiliki bulu yang jarang dan sedikit.
Bagaimanakah dengan perkembangan awal
manusia di Indonesia? Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berlatar belakang
juga pada perubahan alam.Menurut para ahli, manusia pertama di Indonesia
berasal dari Asia. Perubahan-perubahan alam tersebut berakibat pada terjadinya
migrasi manusia.
Pengaruh musim dari kedua benua (Asia
dan Australia) memengaruhi migrasi melalui pelayaran. Dengan menggunakan perahu
yang sangat sederhana kelompok-kelompok manusia melakukan perjalanan mengikuti
arah musim. Orang Indonesia zaman praaksara dengan perahu-perahunya yang
sederhana telah mengarungi samudera yang luas dalam mencari tempat-tempat
pemukiman baru. Pada sekitar tahun 2000 sebelum masehi terjadi gelombang
perpindahan rumpun bangsa yang berbahasa Melayu-Austronesia (Melayu
Kepulauan Selatan). Melayu-Austrononesia ialah suatu ras Mongoloid yang
berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat itu mereka menyebar
ke daerah-daerah hilir sungai besar di teluk Tonkin. Pada sekitar 200
SM, mereka pindah menyebar ke daerah-daerah Semenanjung Malaya, Indonesia,
Filipina, Formosa, pulau-pulau Lautan Teduh sampai ke Madagaskar.
Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai
asal mula nenek moyang bangsa Indonesia.
c. Pembabakan Zaman
Pra-sejarah berdasarkan arkeologi.
Berdasarkan benda-benda peninggalan
yang ditemukan, masa pra-aksara/pra-sejarah dibagi menjadi:
Ø zaman batu, yaitu
zaman ketika manusia mulai mengenal alat-alat yang terbuat dari batu. Pada
zaman ini, bukan berarti alat-alat dari kayu atau bambu
tidak dibuat. Alat yang terbuat dari bahan kayu atau bambu mudah rapuh, tidak
tahan lama seperti dari batu, bekas-bekas peninggalannya tidak ada lagi.
Zaman batu ini dibagi lagi atas
beberapa periode,yaitu:
a. zaman batu tua (Palaelithkum);
b. zaman batu tengah (Mesolithikum);
c. zaman batu muda (Neolithikum);
d. zaman batu besar (Megalithikum).
Ø Zaman logam, yaitu
zaman sewaktu manusia sudah mampu membuat alat-alat perlengkapan hidupnya dari
logam. Teknik pembuatan alatalat dari logam ini dengan cara melebur terlebih
dahulu bijih-bijih logam yang nanti dituangkan dalam bentuk alat-alat yang
sesuai dengan yang dibutuhkan. Dengan demikian, zaman logam ini tingkat
kehidupan manusia sudah lebih tinggi daripada zaman batu. Zaman logam
dibagi atas:
a. zaman tembaga,
b. zaman perunggu, dan
c. zaman besi.
Manusia purba adalah jenis manusia yang
hidup pada zaman pra-aksara atau prasejarah. Untuk mengetahui bagaimana
kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat kita ketahui dari fosil atau
bekas-bekas manusia yang membatu yang ditemukan dalam lapisan bumi plestosin.
Indonesia termasuk salah satu negara tempat dimana ditemukan fosil dan artefak
manusia purba. Ilmu bantu sejarah untuk meneliti fosil manusia, tumbuhan, dan
hewan ini adalah paleontologi. Adapun ilmu yang mempelajari manusia purba
adalah paleoantropologi.
d. jenis-jenis
Manusia Pada Masa Pra Aksara di Indonesia
Jenis manusia purba yang ditemukan di
Indonesia memiliki usia yang sudah tua, hampir sama dengan penemuan manusia
purba di negara-negara lainnya di dunia. Bahkan Indonesia dapat dikatakan
mewakili penemuan manusia purba di daratan Asia. Daerah penemuan manusia purba
di Indonesia tersebar di beberapa tempat, khususnya di Jawa. Penelitian tentang
manusia purba di Indonesia telah lama dilakukan. Para peneliti itu antara lain:
Eugene Dubois, G.H.R Von Koenigswald, dan Franz Wedenreich. Berikut ini jenis-jenis
manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
1.
Pithecantropus Erectus
Jenis manusia ini ditemukan
oleh seorang dokter dari Belanda bernama Eugene Dubois pada tahun 1890 di dekat
Trinil, sebuah desa di pinggir Bengawan Solo, tak jauh dari Ngawi (Madiun).
Pithecanthropus Erectus diambil dari kata pithekos = kera, anthropus =
manusia, erectus = berjalan tegak. Jadi Pithecanthropus Erectus artinya
manusia-kera yang berjalan tegak. Diperkirakan jenis manusia ini hidup
antara 1 juta-600.000 tahun yang lalu atau pada zaman
paleolithikum (zaman batu tua).
Fosil sejenis Pithecantropus lainnya
ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 di dekat Mojokerto. Dari
gigi tengkorak diperkirakan usia fosil ini belum melebihi usia 5 tahun.
Kemungkinan tengkorak tersebut anak dari Pithecanthropus Erectus dan von
Koenigswald menyebutnya dengan nama Pithecantropus Mojokertensis. Von
Koenigswald di tempat yang sama menemukan fosil yang diberi nama Pithecantropus
Robustus.
2. Meganthropuis Paleojavanicus
Pada tahun 1941, von
Koeningwald di daerah menemukan sebagian tulang rahang bawah yang jauh lebih
besar dan kuat dari rahang Pithecanthropus. Geraham-gerahamnya menunjukkan
corak-corak kemanusiaan, tetapi banyak pula sifat keranya. Von Koeningwald menganggap
mahluk ini lebih tua daripada Pithecanthropus. Mahluk ini ia beri nama
Meganthropuis Paleojavanicus (mega = besar), karena bentuk tubuhnya yang
lebih besar. Diperkirakan hidup pada 2 juta sampai satu juta tahun yang lalu.
3. Homo Soloensis dan Homo Wajakensis
Von Koenigswald dan
Wedenreich menemukan kembali sebelas fosil tengkorak pada tahun 1931-1934 di
dekat Desa Ngandong, lembah Bengawan Solo. Sebagian dari jumlah fosil itu telah
hancur, tetapi ada beberapa yang dapat memberikan informasi bagi penelitiannya.
Von Koeningswald menilai hasil temuannya ini bahwa mahluk itu lebih tinggi
tingkatannya daripada Pithecanthropus Erectus, bahkan sudah dapat dikatakan
manusia. Mahluk ini oleh von Koeningswald disebut Homo Soloensis (manusia dari
Solo).
Selanjutnya di dekat Wajak
sebuah desa yang tak jauh dari Tulungagung Kediri ditemukan sebuah tengkorak
yang disebut Homo Wajakensis. Jenis manusia purba ini tinggi tubuhnya antara
130–210 cm, dengan berat badan kira-kira 30–150 kg. Mukanya lebar dengan hidung
yang masih lebar, mulutnya masih menonjol.
e. Perkembangan Kehidupan Manusia Zaman Pra
aksara dan Peralatan Kehidupannya.
Pada saat makanan (tumbuhan dan
binatang) yang disediakan alam itu berlimpah maka tingkat kehidupan manusia
pada waktu itu cukup berburu dan mengumpulkan makanan. Tetapi ketika bahan
makanan mulai menipis dan tidak ada lagi, timbulah kemampuan manusia untuk
mengolahnya. Perubahan yang terjadi pada alam ini, akan berpengaruh kepada
kehidupan manusia. Mereka tidak lagi hidup berpindah-pindah (nomaden), tetapi
mulai pada kehidupan yang menetap.
Berikut ini tahapan kehidupan manusia
pada masa pra-aksara di Indonesia.
1.
Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Manusia pada masa ini
sangat tergantung pada sumber daya alam. Kebutuhan hidup mereka ada pada alam.
Agar dapat bertahan hidup, manusia pada masa ini berburu dan mengumpulkan
makanan. Untuk itu tidak mengherankan jika mereka hidupnya berpindah-pindah
dari satu tempat ke tempat lainnya yang ada sumber makanan.
Binatang apa
yang dapat diburu? Binatang yang dapat mereka buru, antara lain babi, rusa,
burung atau menangkap ikan di sungai, danau dan pantai. Perburuan yang mereka
lakukan di hutan-hutan, disekitar daerah di mana mereka tinggal. Binatang yang
berhasil ditangkap biasanya mereka bakar sebelum dimakan. Dengan demikian pada
masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia pada masa ini sudah mengenal
api. Selain berburu, mereka juga mengumpulkan umbi-umbian atau tumbuhtumbuhan
yang bisa dimakan.
2.
Masa Bercocok Tanam
Pada masa bercocok tanam, manusia
pra-aksara memiliki kemampuan menyediakan makanan dalam jangka waktu tertentu.
Manusia pra-aksara dapat menyediakan makanannya sendiri karena pada tahap ini,
manusia mampu memproduksi tumbuhtumbuhan dan mengembangbiakan binatang ternak.
Manusia mampu menanam berbagai jenis tumbuhan yang semula tumbuh liar, seperti
menanam padi dan umbi-umbian. Mereka dapat mengolah tumbuhan tersebut sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai makanan.
Pada tahap bercocok tanam, tempat
tinggal manusia tidak berpindah-pindah seperti halnya pada masa berburu dang
mengumpulkan makanan. Pada masa bercocok tanam, manusia secara berkelompok
sudah mulai hidup menetap. Mereka tidak perlu berpindah-pindah lagi karena
persediaan makanan melalui bercocok tanam sudah tercukupi.
3. Masa Megalithikum
Pada masa becocok tanam kepercayaan
masyarakat ini dibuktikan dengan ditemukannya bangunan-bangunan batu besar atau
disebut megalithikum. Bangunan megalithikum ini diperkirakan berlangsung sejak
zaman bercocok tanam dan masa perundagian.
Adapun bangunan-bangunan batu pada masa
megalithikum antara lain sebagai berikut.
a.
Menhir
b.
Dolmen
c.
Sarkopagus
atau keranda
d.
Kubur
batu
e.
Punden
berundak-undak
f.
Waruga
g.
Arca.
4.
Masa
Perundagian
Ciri utama zaman ini
adalah adanya kemampuan pada masyarakat Indonesia dalam pengelolaan logam.
Barang-barang yang digunakan menggunakan bahan dari logam. Walaupun sudah
mengenal logam, tidakberarti penggunaan barang-barang dari batu tidak
digunakan. Masih banyak masyarakat pada zaman ini menggunakan alat-alat dari
batu.
Barang-barang yang dihasilkan pada masa
perundagian ini dengan cara dicetak. Proses pembuatan logam dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
a.
teknik
bivolve
b.
teknik
a cire perdue
Benda-benda yang dihasilkan dari
perunggu adalah sebagai berikut:
§ nekara
§ kapak corong
§ bejana perunggu
§ arca-arca perunggu
§ perhiasan.
f.
Peninggalan-peninggalan Kebudayaan Pada Masa Pra aksara.
Zaman prasejarah tidak meninggalkan
tulisan,tetapi meninggalkan benda-benda atau alat-alat hasil kebudayaan
manusia. Peninggalan tersebut dinamakan artefak.
Secara umum peninggalan-peninggalan
pada zaman praaksara dapat dibagi menjadi dua yaitu peninggalan zaman batu dan
peninggalan zaman logam(besi dan perunggu). Peninggalan-peninggalan kebudayaan
pada masa pra aksara pada dasarnya dibagi menjadi empat, yaitu:
1.
Peninggalan-peninggalan
pada masa berburu dan meramu tingkat awal
2.
Peninggalan-peninggalan
pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut
3.
Peninggalan-peninggalan
kebudayaan pada masa bercocok tanam
4.
Peninggalan-peninggalan
kebudayaan pada masa Perundagian (pertukangan)
g. Kedatangan dan
Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia di Nusantara
Keberadaan masyarakat awal di kepulauan Indonesia diketahui dan didukung oleh
beberapa teori dan pendapat yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh ahli. Teori yang
mendukung dikenal dengan teori IMIGRASI.
1.
Van Heine Geldern (sosiolog dan
sejarawan Belanda)
Terjadi perpindahan penduduk dari Asia ke pulau-pulau di sebelah selatan Asia
atau yang disebut Austronesia (Pulau Selatan). Bangsa yang mendiami pulau itu
adalah bangsa Austronesia. Wilayah Austronesia meliputi pulau-pulau yang
membentang dari Madagaskar sampai pulau Paskah, Taiwan dan Selandia baru.
Mereka membawa kebudayaan Neolithikum. Ada juga bangsa Austronesia yang tinggal
di pulau yang terletak antara benua Asia dan Asutralia yaitu di daerah Yunan
dan membawa kebudayaan Yunan. Diperkirakan mereka masuk ke Indonesia melalui 2
gelombang yaitu +/- tahun 2000 SM dan 200 SM. Alasan nenek moyang Bangsa
Indonesia meninggalkan daerah asalnya masing-masing adalah karena adanya
bencana alam dan serangan dari suku bangsa lain.
2. Dr.H.Kern (ahli Bahasa)
Berdasarkan penelitian terhadap 113 bahasa daerah di Indonesia tahun 1899,
disimpulkan bahwa masing-masing bahasa ada kemiripan , sehingga disimpulkan
bahwa bahasa daerah yang ada di Indonesia berasal dari satu rumpun yang sama
yaitu bahwa Austronesia.
Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah nusantara, dalam perkembangannya
disebut bangsa melayu Indonesia. Mereka inilah yang menjadi nenek moyang
langsung bangsa Indonesia.
h.
Corak
kehidupan Masyarakat Pra sejarah Indonesia
Kebudayaan
dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat
dapat bertahan hidup karena menghasilkan kebudayaan, kebudayaan itu ada karena
dihasilkan oleh masyarakat. Dan melalui kebudayaanlah segala corak kehidupan
masyarakat dapat diketahui.
Dengan
demikian dari hasil-hasil kebudayaan material seperti yang Anda pelajari pada
kegiatan belajar 1 dapat dikaji dan dipelajari corak kehidupan masyarakat
prasejarah Indonesia, seperti yang akan diuraikan pada uraian materi berikut
ini.
Sistem kepercayaan
Sistem
kepercayaan masyarakat prasejarah diperkirakan mulai tumbuh pada masa berburu
dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut atau disebut dengan masa bermukim dan
berladang yang terjadi pada zaman Mesolithikum.
Kepercayaan
terhadap roh terus berkembang pada zaman prasejarah hal ini tampak dari
kompleksnya bentuk-bentuk upacara penghormatan, penguburan dan pemberian
sesajen. Kepercayaan terhadap roh inilah dikenal dengan istilah Aninisme.
Aninisme
berasal dari kata Anima artinya jiwa atau roh, sedangkan isme artinya paham
atau kepercayaan. Di samping adanya kepercayaan animisme, juga terdapat
kepercayaan Dinamisme.
Dinamisme
adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan
gaib. Contohnya yaitu kapak yang dibuat dari batu chalcedon (batu indah)
dianggap memiliki kekuatan. Untuk contoh-contoh yang lain dapat Anda baca
kembali uraian materi kegiatan belajar 1 modul ini. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat prasejarah adalah Animisme dan Dinamisme.
Kemasyarakatan
Pada
masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok
dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena
mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat, sehingga sistem
kemasyarakatan yang muncul pada masa tersebut sangat sederhana.
Tetapi
pada masa bercocok tanam, kehidupan masyarakat yang sudah menetap semakin
mengalami perkembangan dan hal inilah yang mendorong masyarakat untuk membentuk
keteraturan hidup. Dan aturan hidup dapat terlaksana denga baik karena adanya
seorang pemimpin yang mereka pilih atas dasar musyawarah.
Selanjutnya
sistem kemasyarakatan terus mengalami perkembangan khususnya pada masa
perundagian. Karena pada masa ini kehidupan masyarakat lebih kompleks.
Masyarakat terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
Masing-masing
kelompok memiliki aturan-aturan sendiri, dan di samping adanya aturan yang umum
yang menjamin keharmonisan hubungan masing-masing kelompok. Aturan yang umum
dibuat atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah dalam kehidupan yang
demokratis.
Pertanian
Sistem
pertanian yang dikenal oleh masyarakat prasejarah pada awalnya adalah
perladangan/huma, yang hanya mengandalkan pada humus, sehingga bentuk pertanian
ini wujudnya berpindah tempat.
Selanjutnya
masyarakat mulai mengembangkan sistem persawahan, sehingga tidak lagi
bergantung pada humus, dan berusaha mengatasi kesuburan tanahnya melalui
pengolahan tanah, irigasi dan pemupukan. Sistem persawahan dikenal oleh
masyarakat prasejarah Indonesia pada masa Neolithikum, karena pada masa
tersebut kehidupan masyarakat sudah menetap dan teratur.
Pada
masa perundagian sistem persawahan mengalami perkembangan mengingat adanya
spesialisasi/pembagian tugas berdasarkan keahliannya. Sehingga masyarakat
prasejarah semakin mahir dalam persawahan.
Pelayaran
Anda
masih ingat tentang migrasi bangsa-bangsa ke Indonesia seperti yang Anda
pelajari pada kegiatan belajar 3 modul 1? Dengan adanya perpindahan bangsa-bangsa
dari daratan Asia ke Indonesia membuktikan bahwa sejak abad sebelum masehi,
nenek moyang bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan berlayar. Kemampuan
berlayar terus mengalami perkembangan, mengingat kondisi geografis Indonesia
terdiri dari pulau-pulau sehingga untuk sampai kepada pulau yang lain harus
menggunakan perahu. Jenis perahu yang dipergunakan adalah perahu bercadik.
Dari
pembuatan perahu bercadik yang sederhana tetapi sudah mampu mengarungi samudera
pada jaman prasejarah tersebut. Hal tersebut patutlah untuk dibanggakan
kehebatan kemampuan berlayar nenek moyang bangsa Indonesia menjadi modal dasar
dari kemampuan berdagang. Sehingga pada awal abad masehi bangsa Indonesia sudah
turut ambil bagian dalam jalur perdagangan internasional.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sejak
zaman Neolithikum, masyarakat Indonesia telah megenal pengetahuan yang tinggi,
dimana masyarakat telah dapat memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak
dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran juga mengenal astronomi atau ilmu
perbintangan sebagai petunjuk arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam
bidang pertanian.
Selain
berkembangnya ilnu pengetahuan, teknologi juga dikenal oleh masyarakat
prasejarah terutama pada zaman perundagian, yaitu teknologi pengecoran logam.
Sehingga pada masa perundagian masyarakat sudah mampu menghasilkan alat-alat
kehidupan yang terbuat dari logam.
Kesenian
Kesenian
dikenal oleh masyarakat prasejarah sejak zaman Mesolithikum yang dibuktikan
dengan adanya lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua. Untuk selanjutnya
kesenian mengalami perkembangan yang pesat pada zaman Neolithikum, karena pada
masa bercocok tanam terdapat waktu senggang dari menanam hingga panen. Yang
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyalurkan jiwa seni, dari seni membatik,
gamelan bahkan wayang.
TUGAS
MODUL 3
Jawablah pertanyan di bawah ini dengan baik dan benar
Jawablah pertanyan di bawah ini dengan baik dan benar
- Mengapa sistem gotong royong merupakan kewajiban yan g mendasar pada tradisi masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan?
- Jelaskan perbedaan antara zaman pra aksara dan zaman aksara !
- Mengapa sumber sejarah pada masa pra aksara sangat terbatas ?
- Jelaskan pernan dongeng dalam pembentukan karakter seseorang, terutama pasa masa kanak-kanak?
- Apa arti tradisi lisan ?
Thank you so much for making this web 😊
ReplyDelete