MODUL .01 MATA PELAJARAN : SEJARAH KELAS : XI/IPS/ SEMESTER 1
PENDAHULUAN
Bahan Ajar
ini akan mengantarkan anda untuk menganalisis pengaruh perkembangan agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam terhadap kehidupan masyarakat di
berbagai daerah di Indonesia.
Melalui
kegiatan belajar, Anda dapat memahami perkembangan agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, yaitu
hipotesa proses masuk, ajaran Agama Hindu-budha, proses interaksi, pengaruh
Hindu – Budaha, kerajaan-kerajan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia dan
bukti-buktinya, yaitu meliputi Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Melayu,
Sriwijaya, Pagaruyung, Mataram Kuno, Kediri, Singosari, Majapahit dan
lainya. terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia.
Anda dapat Menganalisis pengaruh perkembangan
agama dan kebudayaan Islam terhadap masyarakat di berbagai daerah di
Indonesia, penyebaran agama Islam, proses integrasi masyarakat,dan
Kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia maka diharapkan tumbuh
kesadaran dalam diri Anda untuk menghargai dinamika masyarakat Indonesia
sehingga dapat memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada
kegiatan belajar 3, Anda dapat mengetahui proses akulturasi kebudayaan tradesi
lokal, Hindu-budha dan Islam di Indonesia. Akulturasi dilakukan dengan berbagai
cara dalam meujudkannya seperti bidang kepercayaan, sosial budaya, bangunan,
sastra dan pemerintahan sesuai dengan pola pikirnya.
Untuk
memudahkan Anda mempelajari bahan ajar ini serta memperluas wawasan, baca pula
buku-buku lain yang berkaitan dengan materi ini. Selesaikanlah tugas-tugas yang
diberikan dan jangan ragu untuk bertanya kepada teman-teman sejawat, apabila Anda
mengalami kesulitan. Untuk
memudahkan memahami keseluruhan isi bahan ajar ini maka ikutilah petunjuk di
bawah ini dengan seksama.
- Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat. Anda jangan tergesa-gesa agar dapat memahami isi modul ini dengan benar.
- dalam uraian materi terdapat latihan soal untuk menguji lebih jauh pemahaman Anda, maka kerjakanlah sesuai arahan.
- mempermudah pemahaman Anda dalam mempelajari bahan ajar ini usahakan untuk mempelajari peta Asia/dunia maupun peta Indonesia.
- jawaban Anda masih banyak yang tidak sesuai dengan kunci jawaban maka bacalah kembali bagian-bagian tersebut sampai Anda benar-benar paham
- Anda lebih sungguh-sungguh dalam memahami bahan ajar ini agar Anda dapat memperoleh sukses yang diharapkan.
Selamat belajar, semoga sukses
Kegiatan 1
PROSES MASUK
DAN BERKEMBANGNYA AGAMA
SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Standar
Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa
Negara-negara
tradisional.
Kompetensi
Dasar : 1.1 Menganalisis pengaruh perkembangan
agama dan kebudayaan
Hindu-
Buddha terhadap masyarakati berbagai daerah di Indonesia.
1.2.
Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan
Hindu-Buddha
di Indonesia
1.3
Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Islam
terhadap
masyarakat di berbagai daerah di Indonesia
1.4 Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia.
1.5 Menganalisis proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan
Islam
di Indonesia,
- PROSES MASUK AGAMA HINDU-BUDHA
Bagaimana
dengan persiapan Anda untuk mempelajari materi ajar ini? Mudah-mudahan Anda
benar-benar siap, agar kesuksesan dapat Anda raih.
Seperti yang
telah Anda ketahui melalui pendahuluan, bahwa agama Hindu- Budha berasal dari
India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Timbul suatu pertanyaan bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha ke
Indonesia? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia? Untuk
mengetahui jawaban tersebut, silakan Anda pelajari uraian materi berikut ini!
Proses
Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Indonesia
sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang
merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
Untuk lebih
jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia
Tenggara berikut ini:
TUGAS !!!
Buatl ah Gambar Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara (Tugas dikumpulkan).
Awal
abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera)
tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara
Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif
dalam perdagangan tersebut.
Akibat
hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia
dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu
penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.
Mengenai
siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu – Budha ke Indonesia, tidak
dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat
tentang proses masuknya agama Hindu – Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.
A.Hipotesa
Untuk
penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yang
membawa agama yaitu antara lain:
- Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 – 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
2. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh
Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum
pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang
menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh
J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum
Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi
kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan
Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama
Hindu ke Indonesia.
4. Hipotesis Sudra, diutarakan Von van
Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan
golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan
mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang
memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
5. Hipotesis Arus Balik, dikemukakan
oleh FD. K. Bosh. Hipotesis ini menekankan peranan bangsa Indonesia dalam
proses penyebaran kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia. Menurutnya
penyebaran budaya India di Indonesia dilakukan oleh para cendikiawan atau
golongan terdidik.
Pada
dasarnya kelima teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan ksatria
dan waisya tidak mengusai bahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah
bahasa sastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan
Brahmana walaupun menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu
kolot tidak boleh menyebrangi laut. Indonesia dalam proses penyebaran
kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia, dilakukan oleh para cendikiawan atau
golongan terdidik. Dalam penyebaran budayanya melakukan proses penyebaran yang
terjadi dalam dua tahap yaitu sebagai berikut:
Pertama,
proses penyebaran di lakukan oleh golongan pendeta Budha atau para biksu, yang
menyebarkan agama Budha ke Asia termasuk Indonesia melalui jalur dagang,
sehingga di Indonesia terbentuk masyarakat Sangha, dan selanjutnya orang-orang
Indonesia yang sudah menjadi biksu, berusaha belajar agama Budha di India.
Sekembalinya dari India mereka membawa kitab suci, bahasa sansekerta, kemampuan
menulis serta kesan-kesan mengenai kebudayaan India. Dengan demikian peran
aktif penyebaran budaya India, tidak hanya orang India tetapi juga orang-orang
Indonesia yaitu para biksu Indonesia tersebut. Hal ini dibuktikan melalui karya
seni Indonesia yang sudah mendapat pengaruh India masih menunjukan ciri-ciri
Indonesia.
Kedua,
proses penyebaran kedua dilakukan oleh golongan Brahmana terutama aliran
Saiva-siddharta. Menurut aliran ini seseorang yang dicalonkan untuk menduduki
golongan Brahmana harus mempelajari kitab agama Hindu bertahun-tahun sampai
dapat ditasbihkan menjadi Brahmana. Setelah ditasbihkan, ia dianggap telah
disucikan oleh Siva dan dapat melakukan upacara Vratyastome / penyucian diri
untuk menghindukan seseorang
Jadi
hubungan dagang telah menyebabkan terjadinya proses masuknya penganut Hindu –
Budha ke Indonesia. Beberapa hipotesis di atas menunjukan bahwa masuknya
pengaruh Hindu – Budha merupakan satu proses tersendiri yang terpisah namun
tetap di dukung oleh proses perdagangan.
Untuk agama
Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta,
dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu
diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim),
Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari
langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 – 5 Masehi. Dan di samping itu
juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun,
Kutai (Kaltim).
- B. Ajaran Agama
- 1. Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:
1) Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
2) Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
3) Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
4) Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.
Di
samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya
yaitu:
1) Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang
hal-hal sesaji.
2) Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
2) Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya
Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
1) Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
2) Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
3) Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
1) Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
2) Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
3) Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa
Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang
sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk
memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan
menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:
1) Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
2) Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
3) Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
4) Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
1) Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
2) Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
3) Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
4) Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
Selain 4
kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar
kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.
Orang-orang
Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat
bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa
umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.
2.
Agama Buddha
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis
dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
1) Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus
dijalankan oleh umat Buddha.
2) Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang
Buddha.
3) Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
1) Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus
dijalankan oleh umat Buddha.
2) Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang
Buddha.
3) Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu:
1) Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
2) Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
3) Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
1) Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
2) Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
3) Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan)
jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:
1) Pandangan yang benar.
2) Niat yang benar.
3) Perkataan yang benar.
4) Perbuatan yang benar.
5) Penghidupan yang benar.
6) Usaha yang benar.
7) Perhatian yang benar.
8) Bersemedi yang benar.
2) Niat yang benar.
3) Perkataan yang benar.
4) Perbuatan yang benar.
5) Penghidupan yang benar.
6) Usaha yang benar.
7) Perhatian yang benar.
8) Bersemedi yang benar.
Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan
dua aliran dalam agama Buddha yaitu:
1) Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
2) Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.
1) Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
2) Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.
Pemeluk
Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu:
1) Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
2) Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
3) Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
4) Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
1) Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
2) Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
3) Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
4) Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
SOAL
MATERI : PERKEMBANGAN HINDU-BUDHA
Soal pilihan ganda1. Kebudayaan hindu merupakan perpaduan antara dua kebudayaan yaitu ….
A. Harappa dan Mohenjo Daro
B. Dravida dan Harappa
C. Arya dan Mohenjo daro
D. Harappa dan Arya
E. Dravida dan Arya
Pembahasan :
Kebudayaan Hindu yang berkembang di India
merupakan perpaduan dua kebudayaan yaitu Dravida dan Arya.
Jawaban : E
2. Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh
para pedagang India. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori ….
A. BrahmanaB. Ksatria
C. Waisya
D. Sudra
E. Paria
Pembahasan :
Menurut teori Waisya yang dikemukakan oleh N.J.
Krom, agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum Waisya atau pedagang
Jawaban : C
3. Salah satu bagian dari kitab weda yang berisi
syair puji-pujian kepada dewa yaitu ….
A. regwedaB. samaweda
C. yajurweda
D. atharwaweda
E. upanishad
Pembahasan :
Agama Hindu bersumber pada kitab weda yang
terdiri atas empat samhita atau himpunan, yaitu Regweda, berisi syair-syair
kepada dewa; Samaweda berisi nyanyi-nyanyian pujian; Yajurwda berisi
do’a-do’a; Atharwaweda berisi mantra-mantra untuk sihir dan ilmu ghaib. Kitab
Upanishad merupkan salah satu kiyab yang dibuat oleh kaum brahmana. Kitab
upanishad berisi wejangan-wejangan mengenai kehidupan ghaib.
Jawaban : A
4. Berikut merupakan pengaruh agama dan
kebudayaan Hindu-Budha bagai masyarakat Indonesia, kecuali ….
A. berkembangnya teknologi pembuatan candiB. dikenalnya sistem kasta pada masyarakat Hindu
C. mulai dikenalnya konsep raja dan kerajaan
D. dikenalnya sistem kasta pada masyarakat Budha
E. mulai dikenalnya aksara dan kesusastraan
Pembahasan :
Wujud pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Budha
bagi masyarakat Indonesia antara lain berkembangnya teknologi pembuatan candi,
dikenalnya sistem kasta pada masyarakat Hindu, mulai dikenalnya konsep raja dan
kerajaan, mulai dikenalnya aksara dan kesusastraan, dan mulai dikenalnya
kepercayaan atau agama Hindu-Budha
Jawaban : D5. Aswawarman disebuat sebagai wangsakarta dari kerajaan Kutai karena ….
A. raja pertama Kutai yang beragama Hindu
B. pembentuk kebudayaan Hindu
C. pembentuk silsilah keluarga
D. pembentuk pemerintahan kerajaan
E. pembentuk kerajaan Kutai yang bercorak Hindu
Pembahasan :
Aswawarman disebut wangsakarta atau pembentuk
silsilah keluarga dan dinasti kerajaan
Jawaban : C
6. Kerajaan Mataram Kuno yang terpecah
dapat disatukan kembali pada masa pemerintahan ….
A. Raja SamaratunggaB. Rakai Pikatan
C. Dyah Balitung
D. Rakai Panangkaran
E. Raja Wisnu
Pembahasan :
Terbaginya kerajaan Mataram Kuno menjadi dua
dinasti terjadi sejak masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Mataram Kuno dapat
dipersatukan kembali pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, yaitu melalui sebuah
perkawinan antara Rakai Pikatan ( Dinasti Sanjaya ) dan Pramodawardani (
Dinasti Syailendra )
Jawaban : B
7. Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami
kemajuan yang pesat terutama karena ….
A. runtuhnya peranan pelabuhan MalakaB. ramainya perdagangan di selat Malaka
C. letaknya strategis di tepi Malaka
D. daerah kekuasaannya sangat luas
E. menjadi pusat penghasil lada
Pembahasan :
Kerajaan Sriwijaya terletak di daerah yang sangat
strategis, yaitu di tepi selat malaka. Hal itu sangat mendukung bagi
perkembangan perdagangan di Kerajaan sriwijaya.
Jawaban : C8. Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan raja ….
A. Kertanegara
B. Raden Wijaya
C. Jayawardhana
D. Hayam Wuruk
E. Tribuanatunggadewi
Pembahasan :
Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa hayam Wuruk. Dia putra dari Tribuanatunggadewi. Dalam menjalankan kekuasaan dibantu oleh Gajah Mada
Jawaban : D
9. Kitab Sutasoma dikarang oleh seorang pujangga
Kerajaan majapahit yang bernama ….
A. Mpu TantularB. Mpu Sedah
C. Mpu Prapanca
D. Mpu Panuluh
E. Mpu Dharmaja
Pembahasan :
Kitab Bharatayudha karya Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh. Kitab Smaradahana karya Mpu Dharmaja. Kitab Negarakertagama dikarang
oleh Mpu Prapanca. Kitab Sutasoma oleh Mpu Tantular
Jawaban : A10. Runtuhnya kerajaan Majaphit disebabkan oleh peristiwa ….
A. pemberontakan Sadeng
B. perang Paregreg
C. pemberontakan Kuti
D. perang Bubat
E. pemberontakan semi
Pembahasan :
Pemberontakan Sadeng pada masa Tribuanatunggadewi
Pemberontakan Kuti dan Semi pada masa jayanegara
Perang Bubat terjadi pada masa pemerintahan hayam
Wuruk, yaitu antara pasukan pimpinan Gajah Mada dan rombongan pengantin dari
kerajaan sunda
Perang Paregreg adalah perang saudara yang
menyebabkan runtuhnya majapahit. Terjadi antara Bhre wirabumi dan
Wikramawardana
Jawaban : B
Comments
Post a Comment