MODUL 03 KELAS X-1 Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Sejarah (Bersama: Drs. Zulpikar Kh)



Sejarah merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan maka sejarah harus dapat dipercaya kebenarannya. Oleh karena itu didalam menggali berbagai peristiwa sejarah yang pernah terjadi harus berdasarkan pada sumber-sumber yang ada. Untuk menggali sumber-sumber sejarah harus berdasarkan pada metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah adalah langkah-langkah sistematis didalam mengkaji berbagai peristiwa sejarah melalui pencarian informasi sumber sejarah, mengumpulkan sumber sejarah, memeriksa kebenaran sumber sejarah, menafsirkan sumber sejarah dan menuliskan kembali peristiwa sejarah.
Menurut Louis Gottschalk metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis terhadap rekaman atau peninggalan masa lampau. Kemudian data-data yang telah teruji dan dianalisis disusun kembali menjadi sebuah kisah sejarah. Adapun cara kerja atau langkah-langkah penelitian sejarah meliputi:
1.      Langkah-Langkah Penelitian Sejarah
Sejarah merupakan bagian dari ilmu pengetahuan serta memiliki obyek yang jelas yaitu peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau. Selain itu sejarah juga memiliki metode penelitian tersendiri yaitu metode historis . Metode historis adalah proses penelahaan secara ilmiah terhadap berbagai peristiwa dari perspektif sejarah. Yang dimaksud dengan perspektif adalah menganalisis peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau untuk kepentingan masa sekarang dan masa yang akan datang.
Untuk menganalisis berbagai masalah pada umumnya dicari generalisasi sehingga dapat memahami memahami kenyataan-kenyataan pada masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Dengan malalui metode historis maka dapat dilakukan penafsiran terhadap gejala, peristiwa maupun gagasan yang pernah muncul pada masa lalu. Oleh karena dalam penelitian sejarah perlu ada bantuan dari displin ilmu-ilmu yang lain yang ada hubungannya (relevansi) dengan ilmu sejarah. Adapun ilmu-ilmu bantu yang berhubungan dengan sejarah antara lain sebagai berikut :
1.      Arkheologi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala.
2.      Paleografi adalah ilmu yang mempelajari cara membaca naskah-naskah kuno.
3.      Epigrafi adalah ilmu yang memperlajari prasasti.
4.      Ikonografi adalah ilmu yang mempelajari makna yang terdapat pada patung.
5.      Bibliografi adalah ilmu yang mempelajari penyusunan buku-buku sumber.
6.      Antropologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan pada masyarakat.
7.      Numismatik adalah ilmu yang mempelajari uang kuno.
8.      Filologi adalah ilmu yang mempelajari naskah-naskah kuno.

A.    Metodologi Penelitian Sejarah
Agar ilmu sejarah dapat dipercaya kebenarannya, maka sejarah memiliki kaidah atau disiplin ilmiah yaitu metodologi penelitian sejarah. Metodologi adalah langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam penelitian sejarah. Metodologi penelitian sejarah merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menilai dan menafsirkan sumber-sumber sejarah yang telah ditemukan. Oleh karena itu metode penelitian sejarah terdiri dari heuristik, verifikasi, intepretasi dan historiografi.
1.      Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskeia yang artinya menemukan. Heuristik merupakan langkah awal untuk mencari, menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang berhubungan dengan obyek penelitian. Pada tahap ini peneli harus melakukan observasi atau pengamatan, studi dokumenter memalui lembaga-lembaga kearsipan, perpustakaan dan museum, serta wawancara terhadap para pelaku atau saksi sejarah. Adapun sumber-sumber sejarah yang dimaksud terdiri dari :
a.       Sumber Primer
Sumber primer merupakan sumber asli yang diperoleh dari para pelaku sejarah dan saksi sejarah. Sumber primer ini diperoleh dari orang sejaman atau orang pertama yang pernah mengalami sendiri secara langsung peristiwa sejarah yang sesungguhnya. Untuk memperoleh sumber ini maka seorang peneliti harus melakukan kegiatan wawancara, sehingga dapat diperoleh sejumlah keterangan lisan terhadap obyek penelitian.
Contoh obyek penelitian sejarah adalah “Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” Sumber primer yang dibutuhkan adalah para pelaku atau saksi sejarah seperti Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr. Ahmad Subardjo dan lain-lain. Terhadap para pelaku atau saksi tersebut maka peniliti harus melakukan wawancara secara langsung, sehingga dapat memperoleh keterangan lisan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia.
b.      Sumber Sekunder
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbNPsI2rkUahZAQTSns7v3YAfcqTqCK-1iHW69XlkCSlrrc2kLU5d2R763oWIWAUcK2DGkXzx7YXaUCQu4syHkNKy7fywgYJ_tji_efOQjYX9hy_erwE-nA3bAndU3Phk7go7iq7WtkTTK/s200/sumber+tertulis+berupa+koran.jpg
      Sumber sekuder merupakan keterangan lisan dari pihak kedua yaitu orang yang tahu terjadinya peristiwa sejarah tetapi tidak pernah menjadi pelaku. Pihak kedua ini merupakan saksi ahli yaitu orang-orang yang memiliki keahlian tertentu seperti
 
ahli sejarah, ahli arkeologi, ahli antropologi dan sebagainya.
Dengan demikian maka heuristik adalah langkah-langkah untuk mencari, menemukan dan mengumpulkan berbagai sumber-sumber sejarah baik yang berupa keterangan lisan dan keterangan tertulis. Sedangkan keterangan tertulis dapat diperoleh melalui studi kepustakaan melalui lembaga kearsipan, perpustakaan, maupun museum. Banyak sedikitnya sumber sejarah yang sudah dikumpulkan sangat berpengaruh terhadap penulisan sejarah. Apabila sumber sejarah yang sudah dikumpulkan semakin banyak, maka proses penulisan sejarah akan semakin jelas, mendalam, mudah dan akurat (lengkap). Sebaliknya bila sumber sejarah yang terkumpul jumlah sedikit, maka proses penulisan sejarah akan mengalami kesulitan serta terbatas.
1.      Verifikasi
Verifikasi adalah kegiatan memeriksa, mengoreksi dan menilai sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan. Jika sumber sejarah telah diseleksi, maka akan diklasikfikasi (kritik sumber) menurut derajat-derajat perbedaannya. Melalui kritik sumber itulah, maka dapat dicari perbedaan antara sumber asli dengan sumber asli, penting dan tidak penting, dapat dpercaya kebenarannya atau tidak dapat dipercaya. Proses klasifikasi tidak hanya berdasarkan pada kegunaannya tetapi melihat waktu pembuatan sumber sejarah yang sudah diperoleh. Oleh karena itu, maka ada dua macam kritik sumber sejarah, antara lain :
a.       Kritik Intern
Kritik intern merupakan penilaian terhadap keaslian dan kebenaran isi atau materi sumber sejarah baik yang berupa keterangan lisan dan keterangan tertulis. Kritik intern ini dilaksanakan dengan cara membandingkan sumber sejarah yang berbeda-beda. Dari perbandingan tersebut, maka dapat diperoleh derajat persamaan dan derajat perbedaan terhadap isi sumber sejarah. Sehingga peniliti dapat menilai bahwa isi sumber sejarah yang sedang diteliti tersebut adalah asli, palsu, penting, tidak penting, dapat dipercaya kebenarannya atau tidak dapat dipercaya kebenarannya.
Sebagai contoh yaitu membandingkan naskah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno dengan naskah teks proklamasi proklamasi kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik. Dengan perbandingan tersebut maka dapat diperoleh derajat perbedaan dan persamaan isi atau materi sumber sejarah. Perbedaannya naskah yang ditulis oleh Ir. Soekarno merupakan naskah asli karena terdapat perubahan seperti kata tempoh dicoret dan diganti menjadi kata tempo tanpa (h) atau otentik (asli), sedangkan yang diketik oleh Sayuti Melik merupakan naskah resmi (syah), karena sudah dintandatangani oleh oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Adapun persamaannya adalah bahwa isi naskah teks proklamasi merupakan pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia.
b.      Kritik ekstern
Kritik ekstern merupakan proses penilaian terhadap bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sumber sejarah. Pada tahap ini peneliti harus memeriksa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sumber sejarah, seperti; batu, kertas, tinta, tulisan tangan, bentuk huruf dan sebagainya. Sehingga apabila bahan-bahan yang digunakan sejaman maka sumber sejarah dapat dipercaya kebenarannya. Akan tetapi jika bahan-bahan yang digunakan tidak sejaman, maka sumber sejarah tidak dapat dipercaya kebenarannya.
Misalnya; pada jaman Hindu-Budha manusia belum mengenal kertas, maka media yang digunakan untuk menulis dapat menggunakan batu, kayu, tulang, kulit binatang, daun lontar dan sebagainya. Sedangkan pada jaman modern media yang digunakan untuk menulis pada umumnya menggunakan kertas, meskipun masih ada sebagian kecil yang menggunakan batu, kayu, tulang, kulit binatang untuk menulis.
Sebagai contoh adalah naskah teks proklamasi kemrdekaan yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno dengan yang diketik oleh Sayuti Melik. Sehingga dari perbandingan tersebut dapat diperoleh perbedaan mengenai bentuk tulisan tangan dengan bentuk tulisan yang menggunakan mesin ketik. Selain itu dapat diperoleh perbedaan dan persamaan terhadap tinta yang digunakan untuk membuat tulisan tangan maupun untuk membuat tulisan pada mesin ketik. Dari perbandingan terhadap naskah teks proklamasi juga dapat diperoleh persamaan maupun perbedaan terhadap kertas yang digunakan untuk membuat tulisan tangan maupun untuk membuat tulisan pada mesin ketik.
Dengan demikian kritik intern maupun kritik ekstern merupakan bagian penting dalam a Candrabhaga (kali Bekasi). Setelah selesai dilakukan selamatan dengan memberi hadiah 100 ekor lembu kepada para Brahmana.”  Dari isi prasasti Tugu tersebut maka dapat diperoleh keterangan analisis sebagai berikut :
a.       Perintah raja Purnawarman sangat ditaati oleh rakyat kerajaan Tarumanegara.
b.      Raja Purnawarman sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.
c.       Rakyat Tarumanegara suka bekerja secara gotong royong (memiliki sifat kekeluargaan).
d.      Kehidupan masyarakat Tarumanegara bercorak agraris (mata pencaharian sebagai petani)
e.       Kondisi masyarakat aman, tentram dan damai.
f.       Masyarakat Tarumanegara menganut agama Hindu yang dipimpin oleh kaum Brahmana.
Selain itu, dalam mengintepretasikan sumber sejarah harus bersikap obyektif sesuai dengan kenyataan yang ada, berpihak pada kepentingan yang lebih luas dan Indonesiasentris. a

Comments

Popular posts from this blog

MODUL 02 KELAS X-1 MASA PRA AKSARA/ PRASEJARAH (Bersama: Drs. Zulpikar Kh)

MODUL 3 SEJARAH (X-2) Asal Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia (Origin and Dispersion of People in Indonesian Archipelago)

Sistem Tanam Paksa dan Dampaknya